Mana saya tau kalau dia ternyata bisa juga hmm...menulis (uweeekkk..) dengan diksi yang bukan seperti saya. Pertama bertemu kira-kira hampir dua tahun kurang dua puluh tujuh hari yang lalu, saya pikir dia hanya seseorang pecinta komik Doraemon dan Shinchan. Ternyata dia punya juga beberapa tulisannya yang akhirnya membuat saya berpaling ke hatinya. Sialan bukan? Bukan ah! Hahahaha...
Sudah saya bilang kalau kami ini beda. Tapi, dia tetap saja ngotot untuk meminta saya menulis lirik lagu untuk musiknya. Ok, saya tulis. Yang terjadi kemudian adalah semuanya di-REJECT!!!!!! Kesal saya. Dia bilang liriknya masih kurang...apaaaaa gitu, kok seperti boybaaaaand...gitu (padahal saya bukan pecinta boyband, saya pecinta KOOOOOORRRRNNNN), dan semua protes yang dia selancarkan dari otaknya DITAMBAH LAGI dia tak segan-segan menertawakan saya yang lucu sangat ini. Semakin kesal saya!!!
Sudah saya bilang kalau kami ini beda. Tapi, dia tetap saja ngotot untuk meminta saya menulis lirik lagu untuk musiknya. Ok, saya tulis. Yang terjadi kemudian adalah semuanya di-REJECT!!!!!! Kesal saya. Dia bilang liriknya masih kurang...apaaaaa gitu, kok seperti boybaaaaand...gitu (padahal saya bukan pecinta boyband, saya pecinta KOOOOOORRRRNNNN), dan semua protes yang dia selancarkan dari otaknya DITAMBAH LAGI dia tak segan-segan menertawakan saya yang lucu sangat ini. Semakin kesal saya!!!
"Gak mau bikin lirik lagi!! Yuni coret dari daftar resolusi tentang bikin lirik lagu!!"
"Hahahahah...hehehehehe....hahahahaha..."
"Iiiiiihhhh...kok ketawa sih???? T_T"
"Hahahahahaha...lucu aja, Ayank!"
Muncung saya maju kurang dari lima sentimeter.
Dia hanya lagi malas mikir dan malas nulis. Padahal diksi dia lebih keren (Tuhan, ampuni saya karena sudah mengatakannya KEREN!!! \m/ hahahaha...) daripada saya. Diksi dia lebih dominan metafora, sedangkan saya lebih dominan ke kalimat jernih. Sementara dia ingin banyak metafora dalam lirik lagunya, tapi metafora yang jernih, katanya. Bagaimana sih???? Bingung saya. Dia itu cerewet. Kesal saya ah T_T
Pokoknya saya tidak sudi buat lirik lagu lagi. Saya mau nulis untuk saya sendiri. Sekarang saya lagi doyan jadi pengamat dan penikmat karyamu saja, Romo. Pikir dan tulis sendiri yak! lirik lagunya!! hahahahaha...
"Hahahahah...hehehehehe....hahahahaha..."
"Iiiiiihhhh...kok ketawa sih???? T_T"
"Hahahahahaha...lucu aja, Ayank!"
Muncung saya maju kurang dari lima sentimeter.
Dia hanya lagi malas mikir dan malas nulis. Padahal diksi dia lebih keren (Tuhan, ampuni saya karena sudah mengatakannya KEREN!!! \m/ hahahaha...) daripada saya. Diksi dia lebih dominan metafora, sedangkan saya lebih dominan ke kalimat jernih. Sementara dia ingin banyak metafora dalam lirik lagunya, tapi metafora yang jernih, katanya. Bagaimana sih???? Bingung saya. Dia itu cerewet. Kesal saya ah T_T
Pokoknya saya tidak sudi buat lirik lagu lagi. Saya mau nulis untuk saya sendiri. Sekarang saya lagi doyan jadi pengamat dan penikmat karyamu saja, Romo. Pikir dan tulis sendiri yak! lirik lagunya!! hahahahaha...
No comments:
Post a Comment