"Daripada cemburu menguras hati, lebih baik berjibaku menguras bak di siang hari. Pas sekali dilakukan puasa-puasa begini."
Ekspresi kamu lucu. Tapi, kamu tidak memperhatikan itu. Ya, aku tau kamu memang sedang ingin sendiri tapi bukan berarti sampai melotot begitu mata kamu.
"Jangan lihat-lihat!" katamu.
Aku pun tertawa dan akhirnya memejamkan mata.
"Aku hanya bisa diam di sudut kamar yang sengaja aku cat hitam. Menangis tersedu seperti anak kecil. Makan cokelat sampai mulutku berlepotan. Aku rasa, aku butuh psikiater."
"Tidak. Kamu tidak butuh psikiater. Kamu hanya butuh aku. Coba kamu hitung ada berapa semut hitam yang merayap di dinding yang kamu cat hitam itu? Kamu bisa melihatnya?"
Kamu pun mulai mencari semut-semut itu. Bagitu semangat sampai akhirnya kamu mengatakan...
"Aku tidak menemukannya..."
Memang tidak bisa menemukan sesuatu yang gelap di tempat yang gelap.
Ekspresi kamu lucu. Tapi, kamu tidak memperhatikan itu. Ya, aku tau kamu memang sedang ingin sendiri tapi bukan berarti sampai melotot begitu mata kamu.
"Jangan lihat-lihat!" katamu.
Aku pun tertawa dan akhirnya memejamkan mata.
"Aku hanya bisa diam di sudut kamar yang sengaja aku cat hitam. Menangis tersedu seperti anak kecil. Makan cokelat sampai mulutku berlepotan. Aku rasa, aku butuh psikiater."
"Tidak. Kamu tidak butuh psikiater. Kamu hanya butuh aku. Coba kamu hitung ada berapa semut hitam yang merayap di dinding yang kamu cat hitam itu? Kamu bisa melihatnya?"
Kamu pun mulai mencari semut-semut itu. Bagitu semangat sampai akhirnya kamu mengatakan...
"Aku tidak menemukannya..."
Memang tidak bisa menemukan sesuatu yang gelap di tempat yang gelap.
No comments:
Post a Comment